Di era global ini beragam produk buatan luar negeri dengan mudah bisa kita dapatkan tanpa harus berkunjung ke negara di mana produk tersebut dibuat. Ini terjadi karena adanya perdagangan internasional. Apa itu perdagangan internasional?
Perdagangan Internasional merupakah suatu interaksi antar negara dalam bentuk jual-beli barang maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama. Barang-barang yang dimaksud adalah barang yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri maupun yang sudah bisa diproduksi, tetapi masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Pihak yang melakukan perdagangan ini dapat berupa individu, perusahaan atau pemerintah. Perdagangan internasional terjadi karena adanya beberapa faktor pendorong yang mengharuskan suatu negara mengadakan kerja sama perdagangan internasional. Karena setiap negara tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan negaranya sendiri tanpa adanya sumber daya dari negara lain, bisa dari sumber daya alamnya, sumber daya manusia, pemodalan maupun dalam hal teknologi.
Diantara keuntungan yang didapatkan dengan melakukan perdagangan internasional yaitu menambah cadangan devisa negara. Kita ambil contoh misalnya Indonesia. Indonesia menjual barang dari dalam negeri untuk konsumen di luar negeri. Transaksi penjualan ini bisa menggunakan mata uang lokal (rupiah) maupun mata uang asing. Penggunaan mata uang asing akan menambah cadangan devisa negara kita. Dengan kata lain, kekayaan negara kita akan bertambah, mengingat devisa merupakan salah satu bentuk kekayaan negara. Selain itu, Pada saat melakukan perdagangan dengan negara lain, secara langsung maupun tidak langsung, kita belajar untuk menggunakan teknologi yang lebih maju dari negara maju. Contohnya, dahulu Indonesia mengimpor barang-barang elektronik dari Jepang, Korea, atau Amerika dalam bentuk barang jadi. Kini Indonesia mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga Indonesia hanya mengimpor komponen-komponennya dan dirakit di Indonesia untuk dijadikan barang jadi.
Sekarang perhatikanlah kemasan dari produk dibawah ini. Bisakah kamu temukan bentuk silinder diantara kemasan-kemasan tersebut?
Sebuah kaleng minuman berbentuk silinder, memiliki alas berbentuk lingkaran yang terdiri dari empat juring yang sama besar. Panjang busur setiap juring adalah 2,5 cm dan tinggi kaleng adalah 12 cm.
a. Hitung keliling alas kaleng tersebut.
b. Hitung volume kaleng tersebut.
Jawaban;
a. Keliling alas kaleng; = 2.π.r = 2 . 3,14. 2,5 = 15,7 cm
b. Volume kaleng = = π . r² . t = 3,14 . (2,5)² . 12 = 235,5 cm³
Ayo, kita membuat mainan menggunakan bentuk prisma segitiga dan silinder, kemudian bersama-sama kita hitung volumenya!
Bahan dan alat :
- Botol plastik bekas minuman
- 4 buah tutup botol platik
- Cutter atau pisau kecil melubangi botol
- Lidi/bamb
- Buat lobang pada botol plastik bekas pada bagian depan dan belakang botol. Pastikan lobang yang dibuat menembus botol dengan posisi yang tepat.
- Lobangi bagian tengah tutup botol yang nantinya kita gunakan sebagai roda
- Siapkan bambu sebesar tusuk sate atau sesuai dengan kebutuhan, lalu tusukan pada tutup botol plastik yang telah disipkan.
- Masukan ujung bambu pada lobang yang ada pada botol, kemudian ujung bambu yang lain ditusukan kembali ke roda yang kedua.
- Lakukan kegiatan nomor 4 untuk roda bagian belakang.
- Mainan siap digunakan.
Dampak positif globalisasi:
- Bidang ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara sehingga akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
- Bidang sosial budaya, kita dapat meniru pola pikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan penggunaan IPTEK bangsa lain yang lebih maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
- Bidang politik, sistem pemerintahan yang lebih terbuka dan demokratis karena pemerintahan adalah bagian besar dari negara. Jika suatu negara di jalankan secara bersih dan jujur makan akan meningkatkan rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap negara.
Dampak negatif globalisasi:
- Globalisasi dapat merubah nilai-nilai masyarakat Indonesia. Khususnya anak muda dikhawatirkan akan lupa dengan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat. Jika hal tersebut terus terjadi maka tidak menutup kemungkinan nilai-nilai pancasila dan rasa nasionalisme akan hilang.
- Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar sesama warga, sehingga orang tidak lagi peduli dengan kehidupan bangsa
- Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyak produk luar negeri membanjiri Indonesia.